MEULABOH - Banjir
air laut (rob) akibat pasang purnama menghantam pesisir Aceh Barat dan
Aceh Selatan, Senin (30/5) pagi, setelah sebelumnya melanda Aceh Singkil
dan Kota Lhokseumawe. Akibatnya, 15 rumah di Desa Pasir, Kecamatan
Johan Pahlawan, Aceh Barat terendam, sehingga 40 penghuninya mengungsi.
Tujuh rumah juga terendam air asin di Gampong Hilir, Kecamatan
Tapaktuan, Aceh Selatan, bahkan nyaris amblas ke laut.
Amatan Serambi, ada 15 rumah digenangi banjir rob di Meulaboh kemarin
pagi. Tapi satu di antaranya, yakni rumah milik Mukhtar, warga Desa
Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, jebol dindingnya yang menghadap ke laut
karena dihantam banjir rob. Harta benda di rumah Mukhtar terpaksa
diungsikan ke kantor keuchik di desa tetangga.
Rumah itu menjadi sasaran ombak karena tanggul penahan air laut di desa tersebut hancur dihantam pasang purnama pekan lalu. Banjir
rob itu juga menyebabkan 40 jiwa (berasal dari 15 KK) warga Desa Pasir
terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan lokasi lain yang aman dari
gerusan air laut.
Bupati Aceh Barat HT Alaidinsyah, Kepala Bappeda HT Ahmad Dadek,
Kepala BPBD Saiful AB, dan Wakil Ketua DPRK Aceh Barat Kamaruddin, turun
langsung ke Desa Pasir memantau kondisi pasang purnama tersebut dan
dampak yang ditimbulkannya.
Keuchik Desa Pasir, Romi Saputra Jaya, mengakui pasang yang melanda
desanya sudah cukup parah. “Bertambah lagi daftar rumah yang hancur
dihantam pasang laut. Sebelumnya, 30 rumah jadi korban. Kini, rumah
Muhktar yang rusak. Warga berharap dibangun tanggul yang kokoh. Kalau
tanggul yang saat ini mudah sekali ambruk dan hancur dihantam ombak,”
kata Romi didampingi Sekdesnya, M Amin.
Menurut Keuchik Romi, total tanggul yang ambruk di desanya sudah
hampir 400 meter, sehingga begitu pasang datang air laut langsung meluap
ke permukiman penduduk seperti terjadi kemarin. “Masyarakat Pasir
berharap, persoalan pasang laut yang kerap melanda itu ditangani secara
permanen,” kata Keuchik Romi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh
Barat, Saiful AB mengatakan, untuk menanggulangi sementara dampak banjir
air laut di Desa Pasir itu sudah dibawa 100 buah cincin sumur untuk
diletakkan di lokasi tanggul yang jebol itu.
Upaya ini ia harapkan dapat menahan air laut untuk sementara waktu, sehingga tidak semakin meluap ke permukiman penduduk. “Ini bersifat sementara,” kata Saiful. Menurut Saiful AB, banjir rob kemarin juga dialami Desa Suak Indrapuri yang bertetangga dengan Desa Pasir.
Bupati Alaidinsyah kepada wartawan saat meninjau dampak pasang laut di Desa Pasir menyatakan, sudah mengusulkan baik ke Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) maupun ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat agar dapat dibantu penanganan yang maksimal terhadap dampak pasang laut yang sering melanda Desa Pasir.
“Namun, yang kita sedihkan sejauh ini belum mendapat respons. Padahal, kondisi di lapangan sudah sangat membutuhkan,” kata bupati.
Pasang purnama disertai ombak besar juga menerjang tujuh rumah di Lorong 5, Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan. Erlida Sukma (40), warga Lorong 5, Gampong Hilir, kepada Serambi mengaku, setiap malam warga di lorongnya mengkhawatirkan hantaman ombak. Soalnya, air laut bukan hanya masuk ke dalam rumah, tapi juga ikut merusak bagian dapur rumah warga. “Setiap malam ombak besar menghantam bagian dapur rumah kami, sehingga rasa nyaman dan aman tak lagi kami rasakan,” kata Erlida.
Bersama warga lainnya Erlida berharap kepada Pemkab Aceh Selatan segera melakukan penanganan. “Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, bukan hanya rumah penduduk yang terancam, tapi juga Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah pun bakal digerus ombak,” kata Erlida.
Ia juga terpaksa mengungsi ke tempat saudaranya, jika banjir rob melanda. “Mau tetap bertahan di rumah kami tak bisa istirahat karena hantaman ombak menerobos sampai ke dalam rumah. Ya, mau tak mau, kami harus mengungsi,” ungkapnya.
Upaya ini ia harapkan dapat menahan air laut untuk sementara waktu, sehingga tidak semakin meluap ke permukiman penduduk. “Ini bersifat sementara,” kata Saiful. Menurut Saiful AB, banjir rob kemarin juga dialami Desa Suak Indrapuri yang bertetangga dengan Desa Pasir.
Bupati Alaidinsyah kepada wartawan saat meninjau dampak pasang laut di Desa Pasir menyatakan, sudah mengusulkan baik ke Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) maupun ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat agar dapat dibantu penanganan yang maksimal terhadap dampak pasang laut yang sering melanda Desa Pasir.
“Namun, yang kita sedihkan sejauh ini belum mendapat respons. Padahal, kondisi di lapangan sudah sangat membutuhkan,” kata bupati.
Pasang purnama disertai ombak besar juga menerjang tujuh rumah di Lorong 5, Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan. Erlida Sukma (40), warga Lorong 5, Gampong Hilir, kepada Serambi mengaku, setiap malam warga di lorongnya mengkhawatirkan hantaman ombak. Soalnya, air laut bukan hanya masuk ke dalam rumah, tapi juga ikut merusak bagian dapur rumah warga. “Setiap malam ombak besar menghantam bagian dapur rumah kami, sehingga rasa nyaman dan aman tak lagi kami rasakan,” kata Erlida.
Bersama warga lainnya Erlida berharap kepada Pemkab Aceh Selatan segera melakukan penanganan. “Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, bukan hanya rumah penduduk yang terancam, tapi juga Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah pun bakal digerus ombak,” kata Erlida.
Ia juga terpaksa mengungsi ke tempat saudaranya, jika banjir rob melanda. “Mau tetap bertahan di rumah kami tak bisa istirahat karena hantaman ombak menerobos sampai ke dalam rumah. Ya, mau tak mau, kami harus mengungsi,” ungkapnya.
sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/05/31/banjir-rob-rusak-rumah-warga
0 comments:
Post a Comment