Dua Pohon Tumbang di Pagar Air, Kendaraan Belum Bisa Melintas
Hujan angin yang mengguyur Banda Aceh dan Kawasan Aceh Besar mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Dua pohon Asan tumbang di Desa Lubuk Batee, Pagar Air, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (25/5/2016) sekitar pukul 14.15 WIB
Pemburu Harimau Masih Berkeliaran di TNGL
Pemburu harimau yang memiliki sindikat besar dipastikan masih berkeliaran di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Bila tidak segera dibekuk, kawanan penjahat ini akan memusnahkan habitat harimau Sumatera.
Balohan-Ulee Lheue Lumpuh
Angin kencang disertai hujan deras yang memicu gelombang setinggi 3 meter di perairan Aceh sejak Senin (23/5) sore hingga Selasa pagi menyebabkan transportasi laut dari Sabang ke Banda Aceh dan sebaliknya kemarin lumpuh total
Pasang Purnama Hantam Pesisir Pantai Ujong Blang
Pasang purnama saat ini menghantam pesisir pantai Ujong Blang, Lhokseumawe. Pantauan Serambinews.com, Selasa (25/5/2016) ketinggian air laut melewati batu pemecah gelombang (break water) Pantai Ujung Blang.
Rumah Rusak, Tiang Listrik Berpatahan
ANGIN kencang yang menerjang kawasan Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan Kota Sabang sejak Senin (23/5) menyebabkan kerusakan di beberapa kawasan. Di Kota Sabang, sejumlah rumah rusak ditimpa pohon atau atapnya diterbangkan angin.
Tuesday 31 May 2016
Polisi Dalami Penyebab Kebakaran 8 Kios Pasar Batuphat
42.663 Peserta SBMPTN Pilih Unsyiah
Banjir Rob Rusak Rumah Warga
Upaya ini ia harapkan dapat menahan air laut untuk sementara waktu, sehingga tidak semakin meluap ke permukiman penduduk. “Ini bersifat sementara,” kata Saiful. Menurut Saiful AB, banjir rob kemarin juga dialami Desa Suak Indrapuri yang bertetangga dengan Desa Pasir.
Bupati Alaidinsyah kepada wartawan saat meninjau dampak pasang laut di Desa Pasir menyatakan, sudah mengusulkan baik ke Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) maupun ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat agar dapat dibantu penanganan yang maksimal terhadap dampak pasang laut yang sering melanda Desa Pasir.
“Namun, yang kita sedihkan sejauh ini belum mendapat respons. Padahal, kondisi di lapangan sudah sangat membutuhkan,” kata bupati.
Pasang purnama disertai ombak besar juga menerjang tujuh rumah di Lorong 5, Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan. Erlida Sukma (40), warga Lorong 5, Gampong Hilir, kepada Serambi mengaku, setiap malam warga di lorongnya mengkhawatirkan hantaman ombak. Soalnya, air laut bukan hanya masuk ke dalam rumah, tapi juga ikut merusak bagian dapur rumah warga. “Setiap malam ombak besar menghantam bagian dapur rumah kami, sehingga rasa nyaman dan aman tak lagi kami rasakan,” kata Erlida.
Bersama warga lainnya Erlida berharap kepada Pemkab Aceh Selatan segera melakukan penanganan. “Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, bukan hanya rumah penduduk yang terancam, tapi juga Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah pun bakal digerus ombak,” kata Erlida.
Ia juga terpaksa mengungsi ke tempat saudaranya, jika banjir rob melanda. “Mau tetap bertahan di rumah kami tak bisa istirahat karena hantaman ombak menerobos sampai ke dalam rumah. Ya, mau tak mau, kami harus mengungsi,” ungkapnya.
Sore ini, Aceh Jaya Laksanakan Hukuman Cambuk Perdana
Friday 27 May 2016
Laut Masih Bergolak
Pasang laut juga masih melanda Meulaboh, Aceh Barat, Kamis kemarin. Dampaknya, ruas Jalan Perdagangan dan Blang Pulo direndam air laut setinggi 30 cm.
Ruas jalan yang terendam banjir rob itu merupakan jalan di dalam kota yang ramai dilintasi pengendara. Warga mengeluhkan keadaan itu, terutama karena air asin sangat cepat membuat komponen kendaraan yang terbuat dari besi, berkarat.
Rob juga melanda Desa Pasir dan Suak Indrapuri, sehingga warganya yang tinggal dekat pantai cemas karena air laut terus meluap ke daratan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Saiful AB, mengatakan pasang laut masih melanda sebagian gampong di Meulaboh. Untuk itu, pihaknya masih menyiagakan alat berat di kawasan Suak Indrapuri.
Selain pasang laut, lanjut Saiful, angin kencang disertai hujan lebat juga melanda Aceh Barat dalam dua hari terakhir. “Tapi kerusakan akibat angin kencang itu belum ada,” ujarnya.
Ia tambahkan, tanggul yang jebol di Gampong Pasir sudah diusulkan anggaran perbaikannya ke Badan Penanggalangan Bencana Aceh (BPBA). Namun, sejauh ini belum ada tanggapan konkret.
Polisi Sita 101 Ton Bawang Selundupan
62 Persen Desa di Aceh Rentan Perubahan Iklim
Sementara Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah mengatakan, apa yang dirasakan masyarakat Aceh dalam beberapa hari terakhir, merupakan bagian dari dampak pemanasan global yang telah mengakibatkan perubahan iklim secara global.
“Masa kemarau dan penghujan di Aceh sudah bergeser, tidak lagi seperti dulu, di mana musim hujan terjadi pada bulan September-Desember. Sekarang, bulan Mei sudah hujan, seperti yang terjadi dalam sepekan ini. Badai dan hujan deras melanda di sejumlah wilayah di Aceh, sehingga mengganggu aktivitas mayarakat, termasuk pelayaran ke daerah kepulauan,” ujarnya.
Namun begitu, kata Gubernur Zaini, Aceh masih memberikan peran besarnya terhadap penurunan emisi rumah kaca, karena luas areal hutannya masih sekitar 65 persen dari total luas wilayah 5,7 juta hektare. Gubernur juga menyampaikan Aceh masih membutuhkan investor untuk meningkatkan peranan dalam rangka menurunkan emisi rumah kaca.
“Misalnya dengan memprogramkan pembangunan PLTMH, PLTA, panas bumi, dan lainnya, untuk mengurangi pembangkit tenaga diesel dan batubara, yang dapat menimbulkan asap dan pemanasan global,” ujarnya.
Kepala Bapedal Aceh, Ir Iskandar MSc mengatakan, seminar internasional ini dilaksanakan untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia, bahwa Pemerintah Aceh sangat komit untuk mengurangi pemanasan dan perubahan iklim global.
Adapun aksi nyata dan kegiatan yang dilakukan segera adalah membangun “Gampong Iklim” di sejumlah daerah, seperti di Sabang, Aceh Besar, dan Kota Banda Aceh, dengan cara melakukan penanaman tanaman hijau di wilayah terbuka. Misalnya di daerah pesisir pantai menanam pohon bakau, pinus laut, kelapa, dan lainnya.
Disperindagkop Pidie Jaya Gelar Pasar Murah
Puluhan Hektare Padi Siap Panen di Susoh Terendam Air Pasang
Thursday 26 May 2016
Dampak Badai Meluas
Aceh Tawarkan Objek Wisata Delapan Kabupaten
Pameran yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata itu berlangsung sampai 29 Mei 2016. Ini merupakan pameran yang ke -14, dengan tema "Indahnya Pesona Alam Indonesia."
Objek wisata delapan kabupaten yang ditawarkan meliputi Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Aceh Selatan, Singkil, Aceh Tengah, Simeulue dan Pidie.
sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/05/26/aceh-tawarkan-objek-wisata-delapan-kabupaten
Zikir Getarkan Hati Jamaah Lhokseumawe
Hujan Es Guyur Lhoksukon
Wednesday 25 May 2016
2 Terdakwa Trafficking Dituntut 6 dan 7 Tahun
RSUZA Lakukan Bedah Neuro Endoskopi
Pelayaran Sabang-Ulee Lheue Kembali Dihentikan
Menurutnya, dihentikannya pelayaran kapal penyeberangan Sabang-Ulee Lheu, itu sehubungan dengan memburuknya cuaca, menyusul angin kencang disertai hujan deras yang kembali melanda kawasan tersebut.
Meski, pelayaran kapal penyeberangan masih terganggu, namun tidak ada penumpang yang terlantar.
Semua penumpang termasuk yang tertahan sehari sebelumnya juga sudah habis terangkut dengan kapal lambat KMP Tanjung Burang dan kapal cepat KM Express Bahari 3B dan KM Express Bahari 2F.
sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/05/26/pelayaran-sabang-ulee-lheue-kembali-dihentikan?page=2
Suami Perkosa Istri Bersama Tiga Lelaki Lain
Gubernur Lantik Pengurus Dewan Kesenian Aceh
Rumah Rusak, Tiang Listrik Berpatahan
Sedangkan di Banda Aceh dan Aceh Besar sembilan tiang listrik patah. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabang, Zakaria Al Bahri, kepada Serambi kemarin sore mengatakan, selain membuat arus listrik hidup mati, angin kencang juga menyebabkan delapan rumah rusak tertimpa pohon yang tumbang atau atapnya diterbangkan angin. Masing-masing milik Syamsul Bahri warga Gampong Keunekai, Jannad warga Gampong Jaboi, Khalir warga Gampong Jaboi, serta Wak Karsina, Leman, dan Amir, ketiganya warga Gampong Kota Barat.
Selain itu, dua bangunan lainnya yang rusak yakni Pasar Ikan Balai Pasie, Gampong Beurawang yang atapnya diterbangkan angin serta gedung SD 5 Gampong Ie Meule rusak karena ditimpa pohon. “Meski delapan rumah rusak, tapi sejauh ini belum ada warga yang mengungsi,” kata Zakaria.
Selain merusak rumah dan fasilitas umum, angin kencang disertai hujan deras juga mengakibatkan sejumlah pohon bertumbangan dan merintangi badan jalan Cot Sirebe di lintasan Gapang-Keneukai.
Selain itu, sebagian besar stan pameran Festival Sabang Fair dan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) yang terbuat dari tenda, berantakan.
Stan pameran yang rusak diterjang badai itu hingga siang kemarin belum diperbaiki. Bahkan sebagian stan pameran dari kabupaten/kota se-Aceh itu sudah bubar sebelum kegiatan ditutup Rabu hari ini.
Angin kencang juga menyebabkan terganggunya aliran listrik di beberapa desa di Banda Aceh dan Aceh Besar. Bahkan, sebanyak tiang listrik di Banda Aceh dan Aceh Besar patah.
Pasang Purnama Hantam Pesisir Pantai Ujong Blang
Balohan-Ulee Lheue Lumpuh
Polisi Bekuk Sindikat Penjual Mobil Bodong
Pemburu Harimau Masih Berkeliaran di TNGL
Dijelaskannya, tersangka kasus ini bisa dikenakan pasal berlapis, karena selain membunuh satwa lindung dan memperdagangkannya, perburuan hewan ini juga berada di kawasan hutan lindung.
Dua Pohon Tumbang di Pagar Air, Kendaraan Belum Bisa Melintas
Michael Alexander warga yang melintas di kawasan itu kepada Serambinews.com mengabarkan saat ini macet di kawasan itu. Sebagian warga berusaha memindahkan pohon yang tumbang ke badan jalan.
Di sosial media warga Banda Aceh juga mengupdate status mengabarkan badai menerpa kawasan di mana mereka tinggal.
Iwan warga Banda Aceh yang melintas mengatakan terjebak hujan badai di kawasan Lampeuneuret, Banda Aceh. "Kejebak badai hujan besar sekali, sementara gak melanjutkan perjalanan," ujarnya yang mengendarai sepeda motor menuju arah Batoh.